Pengen Banget Masuk STEI ITB

assalamaualaikum semuanya
udh lama banget ga OL, seabad kalee ya *lebay banget -___-
tapi akhirnya skrg gue punya waktu luang untuk nulis2 lg di blog ini, walau hanya sebentar.
okee, langsung aja ke intinya ya. gua mau cerita nih, beberapa waktu yg lalu gua galau buat masuk PTN. Padahal pas SMP (s/d SMA kelas 10) pengennya masuk STAN, eh taunya skrg yang dipilih malah STEI ITB. *jauh banget perubahannya ._.* Sebenernya gua sendiri bingung, gua milih ITB karena apa? Awalnya mungkin karena prestisenya, tapi setelah gua pikir2 *asiiik, yang mikir mah beda deuh*-----> Garing *lagi* Ya, setelah gua pikir2 lg, itu bukan karena prsetise. I want to go to that place, because I like it, I love the subject and that Institute. I'm falling in love with STEI ITB. I will do the best for my future. I will show it to the someone who don't believe me. I will prove that I can be a part of STEI ITB. This is for Me, My Parents, my family, my friends, my teacher, and my school. Dibilang pasti diterima di undangan jg nggak, tapi ya gua tetep aja nekad. Ya maklumlah nilai gua ga bagus2 amat. Rata-rata semua pelajaran aja hanya 85 itulah yang bikin gua jadi tegang+takut. Banyak orang yang ga yakin kalo gue bakal tembus STEI ITB, tapi gua yakin, masih lebih banyak jg orang2 yang percaya sama gua. My parents are my spirit, so I don't want to lose, because they believe on me, always and forever. So, buat undangan gua udah mantepin diri buat milih STEI ITB. Dan 2 minggu yang lalu gua udh finalisasi. Saking kepengennya, akhirnya buat undangan gw nekad cuma milih 1 PTN dan 1 fakultas aja, and absolutely that was STEI ITB, alasannya supaya gua punya kesempatan lagi buat nyoba di SBMPTN, kalo ternyata *amit-amit, naudzubillah jangan sampe* ga diterima di STEI ITB lewat SNMPTN undangan. Untuk undangan mungkin udah ga banyak hal yang bisa gua lakuin, cuma satu yang bisa gua lakukan sebelum pengumuman tiba, ya, itu adalah "Berdoa", sebab tidak ada seorang pun yang bisa mengukur besarnya kekuatan doa. Kalau Allah udah berkehendak apa pun juga bisa terjadi. Iya nggak? *Iya dong. Hehe ^_^ * Kun fayakuun, jadi, maka jadilah. Man jadda wajada, man shabara zhafiraa. Siapa yang berusaha dia akan berhasil, siapa yang bersabar dia akan beruntung. Kata-kata itu yang selalu terngiang di telinga gua di saat gua udh mulai pesimis dan ga PD sama hasilnya nanti. Kata-kata itu selalu menguatkan gua, untuk bangkit dan terus bekerja keras. Gua percaya, sekecil apapun usaha kita pasti akan ada balasannya, setiap hal yang kita lakukan pun akan ada dampaknya, jika kita melakukan hal yang baik, maka insyaallah kita akan dapat yang baik juga. Amiiin. Allah itu Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Gua yakin Allah akan memberikan yang terbaik untuk gua. Sekarang gua cuma bisa berharap, berusaha, dan berdoa, semuanya gua serahkan lagi kepada Allah SWT. Kalau emang takdir gua harus berada di STEI ya mau lewat jalur manapun (baik undangan maupun SBMPTN), pada akhirnya juga akan sampai ke sana, tapi kalo emang itu bukan takdir gua, ya mungkin ada jalan terbaik lain yang Allah pilihkan buat gua. Tapi selama hal itu belum terjadi, gua akan terus berusaha. Ya, berusaha mencapai cita-cita gua dengan berjuang keras dan berdoa baik di SNMPTN maupun SBMPTN :') Sebab dalam suatu surat atau hadist Allah berfirman bahwa "Ia tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka yang mengubahnya sendiri", begitupun dengan gua, selama belum ada pengumumannya, berarti gua harus terus dan terus berusaha. Dan semua ini gua lakukan untuk Ayah dan Bunda gua (Makasih ya Pak, Bu, Dhiki akan berjuang untuk membanggakan kalian berdua). Buat seluruh keluarga gua. Untuk orang2 yang udah mempercayai gw, yg udh support gw, dan yg udh mendoakan gua; untuk teman2, bapak ibu guru, sekolah gua tercinta dan semuanya. Demi semuanya gua akan berusaha. Untuk masa depan yang lebih baik. Semangat buat SNMPTN undangan 2013 dan SBMPTN. Semoga tercapai, tembus STEI ITB. Amiin
sampai jumpa lg di tulisan selanjutnya yaa. 

Catatan: *Maaf ye kalo ada kata2 bahasa inggris yang salah atau bahasa gua ada yang kurang berkenan, namanya juga masih belajar nulis. Harap maklum. Hehe*